sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.409 per Dolar AS, Pasar Cermati Progres Negosiasi AS-China

Market news editor Nia Deviyana
29/07/2025 16:34 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup melemah pada awal pekan perdagangan, Selasa (29/7/2025).
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.409 per Dolar AS, Pasar Cermati Progres Negosiasi AS-China. Foto:  Freepik.
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.409 per Dolar AS, Pasar Cermati Progres Negosiasi AS-China. Foto: Freepik.

IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup melemah pada awal pekan perdagangan, Selasa (29/7/2025). Rupiah terdepresiasi 45,5 poin atau sekitar 0,28 persen ke level Rp16.409 per USD.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa pasar merespons positif kerangka kerja perdagangan akhir pekan antara AS dan Uni Eropa yang menetapkan tarif dasar 15 persen untuk sebagian besar impor Uni Eropa, turun dari ancaman sebelumnya hingga 30 persen atau lebih tinggi. Namun, ia mengingatkan,

"Kesepakatan itu awalnya menopang sentimen risiko global, tetapi para analis memperingatkan bahwa kenaikan tarif dari level terendah dalam sejarah dapat membebani pertumbuhan dan inflasi global," tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (29/7/2025).

Sementara itu, para pejabat perdagangan AS dan China bertemu di Stockholm pada  Senin dalam putaran negosiasi ketiga yang bertujuan untuk memperpanjang jeda 90 hari terkait eskalasi tarif yang ditetapkan pada Mei. 

Meskipun terdapat kemajuan perdagangan yang terlihat, sentimen tetap rapuh karena perusahaan dan investor mempertimbangkan bagaimana tarif dasar yang lebih tinggi dan ketidakpastian seputar tenggat waktu AS pada 1 Agustus dapat menghambat pertumbuhan dan margin keuntungan.

Selain faktor perdagangan, Presiden AS Donald Trump juga meningkatkan ketegangan geopolitik dengan mengurangi tenggat bagi Rusia untuk mencapai kemajuan dalam mengakhiri perang di Ukraina menjadi hanya 10 atau 12 hari. Dia memperingatkan sanksi jika Rusia gagal merespons, yang memicu kekhawatiran tentang gangguan aliran minyak Rusia dan pengetatan ekspektasi pasokan.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement