Sementara itu, pasar China menguat setelah pemerintah mengumumkan serangkaian langkah stimulus dengan yang menonjol adalah pengurangan persyaratan cadangan untuk bank, bersama dengan suku bunga hipotek yang lebih rendah untuk mendorong pasar properti.
Langkah tersebut meningkatkan harapan atas pemulihan ekonomi terbesar di Asia, yang kemudian dapat meluas ke kawasan tersebut.
Namun, pembacaan data ekonomi baru-baru ini menunjukkan perlambatan aktivitas yang stabil selama sebagian besar kuartal ketiga. Suku bunga yang lebih rendah juga menandakan pelemahan Yuan, meskipun intervensi pemerintah baru-baru ini membuat mata uang tersebut tetap kuat.
Dari sentimen domestik, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 tetap stabil, akibat terjadi pemangkasan suku bunga BI Rate serta Fed Fund Rate (FFR), pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,06 persen secara tahunan atau year on year (YoY).