Proyeksi tersebut cenderung stabil dari realisasi kuartal II-2024 yang sebesar 5,05 persen YoY di tengah perkembangan global yang terus dinamis.
“Kita harap dengan tadi perkembangan FFR yang menurun akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia,” kata Ibrahim.
Sementara itu, ketidakpastian atau volatilitas di pasar keuangan mulai menunjukkan penurunan dan semakin membaik. Di mana aliran modal mulai masuk ke pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN).
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada akhir 2024. Sementara secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi sepanjang semester I ini berada di angka 5,08 persen.
"Berdasarkan data di atas, mata uang Rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.130-Rp15.230 per USD," kata Ibrahim.
(Fiki Ariyanti)