sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Rp16.469, Terpengaruh Sentimen Suku Bunga The Fed

Market news editor Anggie Ariesta
10/09/2025 16:16 WIB
Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis 0,07 persen ke Rp16.469 per dolar AS pada akhir perdagangan Rabu (10/9/2025).
Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Rp16.469, Terpengaruh Sentimen Suku Bunga The Fed. (Foto: Inews Media Group)
Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Rp16.469, Terpengaruh Sentimen Suku Bunga The Fed. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis pada akhir perdagangan Rabu (10/9/2025). Rupiah naik 12 poin atau sekitar 0,07 persen, berada di level Rp16.469 per dolar AS.

Pengamat pasar uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan, sentimen yang menekan dolar AS yaitu statistik ketenagakerjaan yang mengungkapkan perekonomian telah menciptakan 911.000 lebih sedikit lapangan kerja selama setahun terakhir dibandingkan perkiraan sebelumnya, sebuah tanda melemahnya pertumbuhan penggajian dan melemahnya pasar tenaga kerja.

"Hal ini semakin memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin, dengan kemungkinan kecil penurunan sebesar 50 basis poin," tulis Ibrahim dalam risetnya.

Namun, data inflasi utama AS untuk bulan Agustus akan menguji spekulasi pemangkasan suku bunga minggu ini. Inflasi PPI akan dirilis pada Rabu, sementara data inflasi IHK akan dirilis pada Kamis. 

Data inflasi bulan Agustus akan diawasi secara ketat untuk melihat tanda-tanda peningkatan tekanan harga, mengingat sebagian besar tarif perdagangan Trump mulai berlaku bulan lalu.

Di sisi lain, masalah geopolitik turut memengaruhi mata uang. Israel mengatakan pada Selasa malam bahwa mereka telah menyerang pimpinan Hamas di Doha, yang memicu kecaman dari para pejabat Qatar dan AS atas kekhawatiran bahwa langkah tersebut dapat menggagalkan perundingan damai yang sedang berlangsung. 

Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia "sangat tidak senang" dengan serangan tersebut dan mengatakan akan mengeluarkan pernyataan lengkap pada Rabu ini.

Serangan Israel kini membuat perundingan damai dengan Hamas di masa mendatang menjadi tidak pasti, membuka pintu bagi aksi militer lanjutan oleh Yerusalem terhadap kelompok Palestina tersebut. Sebagian besar tindakan ini diarahkan ke Jalur Gaza, membuat pasar gelisah karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Dari sentimen internal, pemerintah berkomitmen untuk menjaga rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di kisaran 39 persen. Sejauh ini rasio utang masih terjaga di level aman. 

Namun menurutnya, pemerintah bukan mengejar naik atau turunnya rasio utang, melainkan mengejar pertumbuhan ekonomi untuk tumbuh lebih cepat dan PDB bertambah besar, maka dengan sendirinya rasio utang akan turun.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement