Terkait dukungan dari sisi moneter, perlu ada sinergi kebijakan fiskal dan moneter agar tidak menekan sistem perbankan. Arah kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat daya tahan perekonomian sekaligus menciptakan ruang fiskal yang lebih sehat dalam jangka menengah, agar tetap menjaga defisit APBN di rentang maksimal 3 persen.
Untuk meningkatkan batas defisit APBN dari 3 persen, pemerintah akan melihat perkembangan ekonomi ke depan terlebih dahulu, apalagi sudah jelas di dalam Undang-undang ditetapkan batas maksimal defisit anggaran ada di 3 persen.
Selain itu, pemerintah tengah menyiapkan stimulus tambahan untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Masalah utama terletak pada pelaksanaan program pemerintah yang masih berjalan lambat.
Percepatan realisasi belanja dan program prioritas diharapkan mampu memberikan dorongan signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional dalam waktu dekat.
Berdasarkan seluruh analisis tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah akan bergerak fluktuatif dan berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.420-Rp16.470 per dolar AS pada perdagangan selanjutnya.
(Febrina Ratna Iskana)