Pada Kuartal yang sama 2021 lalu, pertumbuhan ekonomi masih minus 0,7 persen. Inilah yang disebut low base effect atau kecenderungan pertumbuhan dari nilai yang kondisi awalnya rendah.
Meski tumbuh tinggi, perekonomian tanah air secara kuartal menurun bila dibandingkan dengan Kuartal Keempat 2021. Penurunannya sebesar 0,96 persen. Dengan pertumbuhan ekonomi ini, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada Triwulan Pertama 2022 mencapai Rp 4.513 triliun. Sedangkan nilai PDB atas dasar harga konstan Rp 2.819 triliun.
Sedangkan menurut lapangan usaha, 65,74 persen PDB berasal dari sektor industri, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi. Sementara itu berdasarkan komponen pengeluaran distribusi, PDB Triwulan Pertama 2022 berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi.
"Pergerakan mobilitas penduduk pada Triwulan Pertama 2022 sudah sangat baik. Kondisi ini memberi dampak positif kepada pertumbuhan produksi, konsumsi, dan investasi," pungkas Ibrahim.
(NDA)