sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rupiah Hari Ini Perkasa Terhadap Dolar AS di Rp14.190

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
16/11/2021 10:27 WIB
Nilai Rupiah bergerak menguat terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan pagi ini, Selasa(16/11/2021).
Rupiah Hari Ini Perkasa Terhadap Dolar AS di Rp14.190 (FOTO: MNC Media)
Rupiah Hari Ini Perkasa Terhadap Dolar AS di Rp14.190 (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Nilai Rupiah bergerak menguat terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan pagi ini, Selasa(16/11/2021).

Menilik pasar spot Bloomberg hingga pukul 10:01 WIB, mata uang Garuda naik 12 poin atau 0,08 persen di harga Rp14.190 per USD.

Selain Rupiah, sejumlah mata uang di Asia bergerak menguat terhadap Dolar AS pada pagi ini di tengah meningkatnya greenback di level USD95,41.

Won Korea Selatan memimpin penguatan sebesar 0,53 persen, disusul Yuan China melesat 0,19 persen, dan Dolar Singapura melesar 0,06 persen.

Selanjutnya Baht Thailand naik 0,11 persen, dan Dolar Hong Kong menanjak 0,01 persen, serta Dolar Australia naik 0,23 persen.

Sementara itu, penurunan terdalam dirasakan oleh Peso Filipina senilai -0,15 persen, disusul Yen Jepang -0,05 persen.

Ringgit Malaysia anjlok -0,04 persen dan Dolar Taiwan tertekan 0,01 persen.

Pengamat Mata Uang, Ibrahim Assuabi mengatakan bahwa saat ini investor global tengah menunggu petunjuk selanjutnya tentang status pemulihan ekonomi AS dari COVID-19 setelah taruhan yang diajukan untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve AS selama minggu sebelumnya karena inflasi terus meroket.

Pada pekan ini juga, investor bakal menantikan rilis data pendapatan ritel AS dan makro lainnya yang dapat menjadi acuan dalam mengukur kondisi belanja konsumen, dilansir Reuters, Senin (15/11/2021).

Meningkatnya tekanan inflasi terus menjadi perhatian investor. Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada hari Minggu (14/11) bahwa meskipun ia memperkirakan inflasi yang lebih tinggi akan berlanjut selama beberapa bulan ke depan, Fed tidak boleh bereaksi berlebihan terhadap peningkatan inflasi karena kemungkinan bersifat sementara.

Di tempat terpisah, Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyatakan bahwa pengendalian COVID-19 di AS akan sangat penting untuk mengurangi tekanan inflasi. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement