Pada perdagangan menjelang akhir pekan lalu, Jumat (7/6) indeks dolar melonjak 0,8 persen setelah data pekerjaan AS yang kuat mendorong para investor memangkas ekspektasi penurunan suku bunga.
Selain itu, data menunjukkan upah pekerja AS mengalami kenaikan sebesar 0,4 persen, dua kali lipat dibanding April dan mengalahkan ekspektasi sebesar 0,3 persen.
Menyikapi kondisi ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tekanan ini tak hanya terjadi pada mata uang Indonesia saja, namun juga semua negara.
"Semua negara sekarang ini mengalami hal yang sama, mengalami hal yang sama tertekan oleh yang namanya Dolar kursnya," jelas Jokowi di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (10/6/2024).
Pelemahan yang terjadi tahun ini merupakan yang terparah dialami oleh Indonesia sejak pandemi Covid-19 dan krisis moneter yang terjadi pada 1998 lalu.