Pasar juga bersiap untuk data inflasi utama AS minggu ini yang dapat menjelaskan arah kenaikan suku bunga ke depan. Namun, indeks tersebut tetap berada di dekat posisi terendah dalam tiga minggu setelah turun hampir 1 persen pada minggu lalu.
Ini karena data ekonomi AS yang lemah memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan segera menurunkan suku bunganya.
Data minggu lalu juga menunjukkan bahwa tingkat pengangguran AS naik ke level tertinggi dalam dua setengah tahun sebesar 4,1 persen, aktivitas jasa secara tak terduga mengalami kontraksi dan pertumbuhan lapangan kerja swasta tidak sesuai perkiraan.
Pasar saat ini melihat peluang sebesar 76 persen untuk penurunan suku bunga The Fed pada September, dengan penurunan suku bunga kedua pada bulan Desember juga sudah diperkirakan.
Di tempat lain, investor terus menilai dampak dari potensi kebuntuan politik di Perancis terhadap pasar mata uang, sembari menunggu hasil dari keputusan bank sentral terbaru dari Selandia Baru minggu ini.