Penurunan terutama bersumber dari ekspor nonmigas sebesar 10,15 persen (yoy), akibat penurunan ekspor batu bara, besi dan baja, serta minyak sawit.
Moderasi harga komoditas dan penurunan volume perdagangan global menjadi penyebab menurunnya ekspor nonmigas Indonesia.
Secara sektoral, penurunan terjadi pada ekspor produk industri pengolahan sebesar 11,49 persen (yoy) serta sektor pertambangan dan lainnya sebesar 7,54 persen (yoy), sementara sektor pertanian tumbuh 16,91 persen (yoy).
Sedangkan secara kumulatif, total ekspor pada periode Januari–Februari 2024 mencapai USD39,80 miliar.
Selanjutnya, neraca perdagangan RI pada Februari 2024 melanjutkan surplus sebesar USD0,87 miliar. Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari–Februari 2024 mencapai USD2,87 miliar. (TSA)