IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 81 poin di level Rp14.898 per dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Senin (29/8/2022).
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan kenaikan harga minyak dunia masih menjadi pemicu sehingga subsidi membengkak.
"Oleh karena itu pemerintah diharapkan untuk menghapus subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) secara bertahap," ujar Ibrahim dalam rilis hariannya.
Menurut dia, pada dasarnya tujuan kebijakan subsidi BBM untuk mengurangi beban dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, kebijakan tersebut bukan kebijakan yang paling efektif untuk memenuhi tujuan ini. Sebab, subsidi energi yang mencakup bahan bakar minyak menimbulkan biaya ekonomi, fiskal, sosial, dan lingkungan yang signifikan.
Sementara dari faktor eksternal, pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang mengisyaratkan suku bunga akan dipertahankan lebih tinggi menjadi sentimen negatif bagi mata uang Garuda.
"Ketua Fed Jerome Powell menolak gagasan kemiringan dovish dan memperingatkan bahwa konsumen dan bisnis AS harus bersaing dengan suku bunga yang lebih tinggi karena inflasi naik. Ketua Fed juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di negara itu kemungkinan akan melambat sebagai akibatnya," jelasnya.
Ibrahim memprediksi untuk perdagangan besok, Selasa (30/8/2022) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif dan ditutup melemah di rentang Rp14.880 - Rp14.950/USD.