Sementara itu, pelaku pasar juga mengurangi taruhan untuk pemangkasan suku bunga seperempat poin dari Federal Reserve pada Desember 2024 menjadi 52 persen, dibandingkan dengan 72 persen sebulan lalu, menurut CME Fedwatch.
"Indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi yang disukai Fed dijadwalkan dirilis pada Jumat pekan ini, dan diharapkan dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang suku bunga," ujar Ibrahim.
Dari sisi internal, katanya, sentimen datang dari Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III-2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di mana sebelumnya mengalami defisit sebesar USD0,6 miliar pada kuartal II-2024.
Surplus tersebut dipicu oleh perbaikan sejumlah indikator, salah satunya penurunan defisit transaksi berjalan menjadi USD2,2 miliar atau 0,6 persen dari PDB, lebih baik dibandingkan defisit USD3,2 miliar pada kuartal II-2024.
"Stabilitas ketahanan eksternal Indonesia hingga saat ini tetap terjaga di tengah berbagai dinamika risiko global yang tengah terjadi, yang salah satunya ditunjukkan oleh capaian surplus pada neraca transaksi ekonomi internasional Indonesia," tutur Ibrahim.