sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rupiah Menguat ke Rp16.806 per USD Ditopang Data Surplus Neraca Dagang

Market news editor Anggie Ariesta
21/04/2025 15:34 WIB
Nilai tukar rupiah hari ini ditutup menguat 70 poin atau 0,41 persen ke level Rp16.806 per USD pada perdagangan Senin (21/4/2025).
Rupiah Menguat ke Rp16.806 per USD Ditopang Data Surplus Neraca Dagang (foto iNews Media Group)
Rupiah Menguat ke Rp16.806 per USD Ditopang Data Surplus Neraca Dagang (foto iNews Media Group)

Namun, Rusia melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak ke Ukraina pada Senin pagi, hanya beberapa jam setelah berakhirnya gencatan senjata. Baik Kyiv maupun Moskow saling menuduh telah melanggar gencatan senjata, yang telah dikonfirmasi oleh Kremlin tidak akan diperpanjang.

Pelaku pasar, kata Ibrahim, tetap khawatir tentang dampak kebijakan tarif AS yang agresif dan perang dagangnya dengan China.
 
Selain itu, investor tengah mencermati sejumlah rilis data AS pekan ini, termasuk PMI manufaktur dan jasa untuk April guna mengetahui arah perekonomian.

Rangkaian rilis PMI minggu ini dapat semakin menggarisbawahi dampak tarif terhadap perekonomian, dengan kondisi manufaktur dan jasa di berbagai negara ekonomi utama diperkirakan melemah.

Dari sentimen domestik, sambungnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca pPerdagangan Indonesia pada Maret 2025 surplus USD4,33 miliar, naik USD1,23 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, angka tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD0,25 miliar.


Pada Maret 2025, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar USD4,33 miliar atau naik sebesar USD1,23 miliar secara bulanan. Dengan demikian, NPI telah mencatatkan surplus selama 59 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
 
Surplus neraca perdagangan Maret 2025 lebih ditopang oleh surplus dari komoditas nonmigas sebesar USD6 miliar, dengan komoditas penyumbang surplus utama adalah lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), bahan bakar mineral (HS 27), serta besi dan baja (HS 72).
 
Pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,67 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan minyak mentah.

"Berdasarkan analisis tersebut, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.750-Rp16.810 per USD," ujar Ibrahim.

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement