Sebelumnya, keputusan The Fed terbaru menandai pertemuan keempat berturut-turut di mana para pembuat kebijakan memilih untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil terhitung sejak September 2023.
Dalam pengumuman tersebut, ketua The Fed Jerome Powell juga terlihat menahan diri mengenai penurunan suku bunga di tahun ini.
“Mantra konferensi pers hari ini tampaknya adalah 'lebih banyak data'. Powell mengakui bahwa kemajuan baik telah dicapai, namun komite ingin lebih yakin bahwa inflasi akan turun secara berkelanjutan hingga 2 persen” kata Ajene Oden, Ahli Strategi Investasi Global untuk tim Strategi Investasi Global J.P. Morgan.
Data terbaru menunjukkan moderasi inflasi AS selama beberapa bulan terakhir cukup menggembirakan. Namun, data bulan Desember menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih panas dari perkiraan dan kenaikan inflasi telah menimbulkan pertanyaan tentang kapan The Fed mempertimbangkan penurunan suku bunga.
The Fed juga terus menggunakan senjata utama lainnya dalam upaya anti-inflasinya dengan menjual aset-asetnya, terutama surat berharga berbasis hipotek, untuk menarik uang dari pasar keuangan. Kebijakan ini dikenal sebagai pengetatan kuantitatif (quantitative tightening/QT).
Menurut Powell, keputusan The Fed di masa depan mengenai suku bunga acuan akan bergantung pada apakah inflasi akan tetap terkendali seperti yang dilaporkan baru-baru ini. Ukuran inflasi pilihan The Fed menunjukkan harga-harga tumbuh sebesar 2,6 persen sepanjang tahun pada bulan Desember setelah melonjak lebih dari 7 persen pada bulan Juni 2022, jauh di bawah target The Fed sebesar 2 persen.
“Jadi kami melihat kelanjutan dari data bagus yang telah kami lihat,” kata Powell.
Para investor yang mencari petunjuk mengenai kemungkinan penurunan suku bunga dalam konferensi pers The Fed terbaru hanya menerima sedikit jawaban pasti dari Powell.
“Inflasi masih terlalu tinggi. Kemajuan yang sedang berlangsung dalam upaya untuk menurunkannya masih belum pasti, dan arah ke depan masih belum pasti,” kata Powell
Powell juga menegaskan bahwa penurunan suku bunga pada pertemuan berikutnya, yang dijadwalkan pada 19-20 Maret, tampaknya tidak mungkin terjadi.
Namun, Ketua Fed tetap bersikeras bahwa diperlukan lebih banyak bukti sebelum siklus pelonggaran dapat dimulai. Dia menekankan bahwa para pengambil kebijakan tetap “sangat memperhatikan” risiko inflasi, yang menunjukkan bahwa The Fed siap untuk mempertahankan suku bunga kebijakan pada level saat ini lebih lama jika diperlukan.
“Inflasi yang lebih rendah pada paruh kedua tahun lalu disambut baik, namun kita perlu melihat bukti berkelanjutan untuk membangun keyakinan bahwa inflasi bergerak turun menuju tujuan kita,” kata Powell. (ADF)