Selain itu, kebijakan perdagangan Donald Trump yang tidak menentu, tampaknya tidak akan terselesaikan hingga setelah 1 Agustus menggerogoti kepercayaan terhadap aset-aset AS, yang menyebabkan mata uang, obligasi Treasury, dan Wall Street melemah serta kekhawatiran fiskal akibat rancangan undang-undang pengeluaran besar-besaran dan pemotongan pajak Trump.
Dari sentimen dalam negeri, pemerintah mengklaim kemenangan diplomatik usai tercapainya kesepakatan dagang dengan AS. Presiden Prabowo Subianto dan Donald Trump menyebut kesepakatan tersebut sebagai babak baru hubungan perdagangan yang saling menguntungkan.
Namun, di balik gegap gempita sambutan resmi, para ekonom memperingatkan perjanjian ini bisa membawa risiko serius, mulai dari ketimpangan perdagangan hingga ancaman terhadap kedaulatan energi dan pangan nasional.
Sebagai informasi, Trump menyatakan kesepakatan antara Indonesia dan AS membuka seluruh pasar Indonesia bagi Negara Paman Sam untuk pertama kalinya dalam sejarah. Sebagai bagian dari kesepakatan, Indonesia tidak hanya akan memberikan akses pasar lebih leluasa ke AS.