sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rupiah Sepekan Perkasa Terhadap Dolar, Ini Faktor Pendorongnya

Market news editor Anggie Ariesta
13/10/2024 11:35 WIB
Nilai tukar (kurs) rupiah pada sepekan perdagangan 7 - 11 Oktober 2024 bergerak cenderung melemah namun berakhir menguat terhadap mata uang dolar AS.
Rupiah Sepekan Perkasa Terhadap Dolar, Ini Faktor Pendorongnya. (Foto: MNC Media)
Rupiah Sepekan Perkasa Terhadap Dolar, Ini Faktor Pendorongnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada sepekan perdagangan 7-11 Oktober 2024 bergerak cenderung melemah namun berakhir menguat terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip data Bloomberg, Minggu (13/10/2024), rupiah spot pekan ini ditutup menguat 0,64 persen pada level Rp15.577,5 per dolar AS. Namun, dalam sepekan rupiah turun 0,60 persen dibandingkan penutupan di awal pekan di Rp15.485.

Sementara itu, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) dalam sepekan juga melemah 0,73 persen dan ditutup pada level Rp15.609 per dolar AS, Jumat (11/10).

Meski begitu, penguatan rupiah yang terjadi dalam sehari di hari Jumat memang seiring dengan indeks dolar AS (DXY) yang terpantau mulai koreksi 0,10 persen ke posisi 102,59 setelah mencapai level tertinggi lebih dari sebulan terakhir.

DXY sebelumnya sudah sembilan hari beruntun ditutup hijau dan menjadi penekan rupiah sejak awal bulan akibat penambahan jumlah pekerjaan AS yang lebih banyak dari ekspektasi dan penurunan tingkat pengangguran di sana.

Adapun pelemahan rupiah juga berasal dari efek perang Timur Tengah yang memanas sempat membuat harga minyak mendidih lebih dari 10 persen hanya dalam sepekan. Hal ini membuat pasar khawatir akan impor BBM lebih banyak yang bisa membuat rupiah tertekan.

Namun, pemerintah Indonesia masih mencatat cadangan devisa yang cukup pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Posisi cadangan devisa Indonesia tercatat pada akhir September 2024 tetap tinggi sebesar USD149,9 miliar, relatif stabil dibandingkan posisi pada akhir Agustus 2024 sebesar USD150,2 miliar.

Sebelumnya, Bank Indonesia sudah menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah dalam sepekan.

Adapun BI mencatat, aliran modal asing keluar bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp2,84 triliun selama periode transaksi 7-10 Oktober 2024.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso mengatakan, nilai tersebut terdiri dari aliran modal asing keluar bersih di pasar saham Rp4,47 triliun, dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp2,73 triliun, sedangkan modal asing masuk bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp4,37 triliun.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," kata Ramdan dalam keterangannya, Sabtu (12/10).

Dengan demikian, sejak 1 Januari hingga 10 Oktober 2024, total modal asing masuk bersih di pasar SBN Rp41,19 triliun, di pasar saham Rp46,68 triliun, dan di SRBI Rp193,51 triliun.
 
Pada semester II-2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp46,33 triliun di pasar saham, Rp75,15 triliun di pasar SBN dan Rp63,16 triliun di SRBI.

BI melaporkan, rupiah di awal perdagangan Jumat (11/10) dibuka pada level Rp15.640 per dolar AS, menguat daripada penutupan perdagangan Kamis (10/10) yang sebesar Rp15.660 per dolar AS. Indeks dolar AS meningkat ke level 102,99 di akhir perdagangan Kamis (10/10).

(Ferdi Rantung)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement