Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, pada riset sebelumnya mengatakan bahwa pelemahan rupiah juga disebabkan dengan terpilihnya kembali Donald Trump. Para analis memperkirakan beberapa kebijakannya akan mendorong pertumbuhan serta meningkatkan tekanan harga.
"Fed akan sangat berhati-hati untuk melanjutkan pemotongan suku bunga hingga ada kepastian mutlak bahwa inflasi akan kembali turun," tulis Ibrahim.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya diprediksi Ibrahim akan bergerak fluktuatif namun cenderung melemah di rentang Rp16.360 - Rp16.430.
(Ahmad Islamy Jamil)