Kemudian pada 2020 sebesar Rp360,39 miliar, lalu sebesar Rp217,82 miliar pada 2021, sebesar Rp39,6 miliar pada 2022 dan Rp463,36 miliar pada 2023.
“Mengenai tata cara pembagian dividen nanti akan kami sampaikan bersama dengan hasil RUPS kami di minggu depan,” ujar Yusak.
Laba bersih CITA pada 2024 lalu melonjak hingga 246,44 persen menjadi Rp2,49 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp719 miliar. Hal ini terutama didorong oleh margin laba kotor yang lebih efisien dan bagian laba bersih entitas asosiasi yakni PT Well Harvest Winning Alumina (WHW) yang tinggi.
Pada tahun lalu, perseroan juga melunasi seluruh utang bank sebesar Rp231,24 miliar, serta ada penurunan pada utang usaha yang signifikan. Rasio-rasio terkait kemampuan membayar utang masih sangat baik, sebagaimana ditunjukkan pada tabel di atas.
Karena itu, kolektibilitas piutang perseroan adalah 100 persen pada 2023 dan 2024, dengan rata-rata hari penagihan piutang pada 2023 dan 2024 tidak jauh berbeda yaitu 22 hari (di bawah 30 hari).
(Dhera Arizona)