IDXChannel - Rusia berencana mengalihkan pasokan minyak mentahnya ke Asia dan Timur Tengah, seiring dengan penolakan yang dilakukan negara-negara Eropa sebagai bentuk sanksi atas invasinya ke Ukraina.
Dengan pasokan minyak ke negara-negara Asia dan Timur Tengah tersebut, diharapkan dapat mengurangi keterbatasan pasokan energi dunia, karena bahan bakar olahan dari Asia dan Timur Tengah sedianya bakal dialirkan ke negara-negara Barat yang kekurangan pasokan, pasca kebijakannya menyetop suplai dari Rusia.
Perusahaan minyak dunia, Vitol Group, mengapresiasi dan mendukung penuh upaya memasok minyak Rusia ke kawasan Asia dan Timur Tengah. Bahkan, pihak Vitol menegaskan bahwa upaya pasokan tersebut merupakan prioritasnya dalam jangka pendek, seiring urgensinya terhadap ketahanan energi dunia.
"Ketahanan Energi nomor satu. Harga nomor dua. Keberlanjutan nomor tiga," ujar Kepala perusahaan Vitol, Russel Hardy, dalam Konferensi Tahunan Perminyakan Asia Pasifik (Asia Pacific Petroleum Conference/APPEC) ke-38, sebagaimana dilansir Reuters, (26/9/2022).
Tak hanya itu, menurut Hardy, sebanyak satu juta barel minyak mentah AS juga akan dikirim ke wilayah Eropa untuk mengisi kesenjangan pasokan Rusia. Menurut International Energy Agency (IEA), AS dapat menyusul Rusia sebagai pemasok minyak mentah ke Uni Eropa dan negara gabungan Inggris.
"Akan terlihat bahwa dengan bahan bakar datang ke Timur, yang seharusnya tetap di Eropa. Dan juga bahan bakar dari Timur dikirim ke Barat untuk menutupi kekurangan," tutur Hardy.
Pasokan minyak mentah Rusia untuk Uni Eropa kian menurun sejak bulan Agustus lalu, terhitung impor minyak turun menjadi 1,7 juta barel per hari, dari sebelumnya 2,6 juta barel per hari pada Januari. Pemotongan gas Rusia tersebut akan mempengaruhi sekitar 60 hingga 80 persen permintaan di pasar Eropa.
Harga gas global naik ke level rekor tahun ini, karena Rusia memangkas pasokan ke Eropa sementara harga minyak menyentuh level tertinggi multi-tahun di bulan Maret. Tak kalah penting, Hardy pun melihat perlunya infrastruktur bagi sarana pembuangan gas alam cari (LNG) di Eropa karena infrastruktur itu telah penuh.
"Kami akan membutuhkan lebih banyak pasokan, tapi slot lebih penting saat ini, karena kebutuhannya mendesak," ungkap Hardy.
Diketahui, Uni Eropa juga akan mulai menghentikan perdagangan minyak mentah Rusia ke Eropa pada bulan Desember mendatang guna melemahkan pendapatan Kremlin akibat invasi Rusia ke Ukraina. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana