"Akan terlihat bahwa dengan bahan bakar datang ke Timur, yang seharusnya tetap di Eropa. Dan juga bahan bakar dari Timur dikirim ke Barat untuk menutupi kekurangan," tutur Hardy.
Pasokan minyak mentah Rusia untuk Uni Eropa kian menurun sejak bulan Agustus lalu, terhitung impor minyak turun menjadi 1,7 juta barel per hari, dari sebelumnya 2,6 juta barel per hari pada Januari. Pemotongan gas Rusia tersebut akan mempengaruhi sekitar 60 hingga 80 persen permintaan di pasar Eropa.
Harga gas global naik ke level rekor tahun ini, karena Rusia memangkas pasokan ke Eropa sementara harga minyak menyentuh level tertinggi multi-tahun di bulan Maret. Tak kalah penting, Hardy pun melihat perlunya infrastruktur bagi sarana pembuangan gas alam cari (LNG) di Eropa karena infrastruktur itu telah penuh.
"Kami akan membutuhkan lebih banyak pasokan, tapi slot lebih penting saat ini, karena kebutuhannya mendesak," ungkap Hardy.
Diketahui, Uni Eropa juga akan mulai menghentikan perdagangan minyak mentah Rusia ke Eropa pada bulan Desember mendatang guna melemahkan pendapatan Kremlin akibat invasi Rusia ke Ukraina. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana