Menurut Michael, potensi pertumbuhan saham energi terbarukan sangat besar, tercermin dari valuasi price-to-book value (PBV) emiten sejenis di pasar global.
"Mengingat perusahaan EBT di seluruh dunia mencatatkan valuasi PBV minimal 2. Bahkan ada yang sampai ratusan," kata dia.
Sementara itu, PBV ADRO saat ini tercatat masih berada di bawah 1. Ia menilai kondisi ini membuka ruang revaluasi ke depan, apalagi didukung aksi buyback saham oleh manajemen.
"Perusahaan juga rutin melakukan aksi korporasi buyback [pembelian kembali saham] yang menjadi katalis pendukung," ujarnya.
Dari sisi teknikal, Michael melihat saham ADRO tengah membentuk pola grafik cup and handle, dengan konsolidasi di area resistance dan support yang kian menguatkan pola tersebut.
"Technically, ADRO sedang melakukan konsolidasi dari resistance 2.400 dengan titik support 2.000," tuturnya.
Ia memperkirakan jika level 2.400 berhasil ditembus, maka target harga selanjutnya berpotensi mencapai 3.000. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.