Ia menambahkan, sementara untuk teknikal, ANTM masih bergerak sideways, dari support range 1.400 ke 1.700.
“Koreksi IHSG halt kemarin membuat ANTM semakin memperkuat support 1.400 sebagai demand yang kuat,” ujarnya.
Diwartakan sebelumnya, ANTM membukukan laba bersih Rp3,85 triliun sepanjang 2024, naik 25 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,08 triliun.
Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie, mengungkapkan bahwa pendapatan perusahaan mencapai Rp69,19 triliun, rekor tertinggi dalam sejarah. Sejalan dengan itu, EBITDA Antam meningkat 3 persen menjadi Rp6,73 triliun dari Rp6,55 triliun pada 2023.
Menurut Syarif, pencapaian positif ini mencerminkan ketahanan perusahaan di tengah dinamika regulasi dan ketidakpastian ekonomi global sepanjang tahun lalu.