Hanya sebagian kecil dari volume energi yang melewati jalur itu yang bisa dialihkan ke rute alternatif. Jika seluruh lalu lintas dihentikan, pasokan minyak global bisa turun lebih dari 18 juta barel per hari—hampir 20 persen.
Angka ini jauh lebih besar dibandingkan tiga guncangan besar dalam 50 tahun terakhir. Untuk gas alam cair (LNG), tidak ada jalur alternatif sama sekali, sehingga dampaknya bisa sangat parah bagi pasar gas global.
Iran memiliki berbagai cara untuk mengganggu lalu lintas energi, meski Danske Bank menilai penutupan penuh Selat Hormuz menjadi pilihan terakhir. Selain bisa memicu respons keras dari AS, perekonomian Iran juga bergantung pada selat tersebut. Namun, situasi yang genting bisa memaksa diambilnya langkah yang ekstrem. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.