Saham real estate (.SPLRCR), juga dipandang sebagai proksi obligasi, turun hampir 1 persen, karena imbal hasil Treasury AS melonjak ke level tertinggi dalam beberapa minggu. Namun imbal hasil yang lebih tinggi sering kali meningkatkan keuntungan bank sehingga indeks bank S&P 500 (.SPXBK) melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan.
Saham JP Morgan Chase (JPM.N) berada pada level tertinggi sepanjang masa setelah bank terbesar AS pada hari Jumat menaikkan dividennya menjadi USD1.25 per saham dari USD1.15. Dewan direksi juga mengesahkan pembelian kembali saham senilai USD30 miliar, efektif 1 Juli.
Saham Chewy (CHWY.N) turun 6,7 persen, membalikkan kenaikan tajam sebelumnya, setelah influencer saham Keith Gill, juga dikenal sebagai "Roaring Kitty" mengungkapkan 6,6 persen saham perusahaan itu ada di pengecer produk hewan peliharaan.
Volume perdagangan tipis, dengan pasar ekuitas akan ditutup pada hari Kamis untuk memperingati Hari Kemerdekaan AS. Volume di bursa AS yaitu 10,59 miliar lembar saham, turun dari rata-rata 11,89 miliar lembar saham selama 20 hari perdagangan terakhir. Volume tipis diperkirakan terjadi sepanjang minggu.
Ke depannya, investor sedang menunggu data pasar tenaga kerja AS yang akan dirilis akhir pekan ini untuk mendapatkan petunjuk mengenai prospek suku bunga.
Data PMI manufaktur dari Institute for Supply Management menunjukkan manufaktur mengalami kontraksi selama tiga bulan berturut-turut pada bulan Juni, sementara harga yang dibayarkan turun ke level terendah dalam enam bulan yang merupakan tanda yang menggembirakan bagi upaya Federal Reserve (The Fed) dalam memerangi inflasi.
Para pedagang tetap bertaruh pada sekitar dua kali penurunan suku bunga tahun ini, mulai September, menurut LSEG FedWatch.
Yang juga dijadwalkan untuk pekan ini yaitu data lowongan pekerjaan JOLTS pada Selasa, dan data ketenagakerjaan ADP, pesanan pabrik, data PMI jasa ISM dan risalah pertemuan kebijakan terbaru The Fed pada Rabu. Sementara itu, data penggajian non-pertanian akan dirilis pada hari Jumat.
Presiden Fed New York John Williams mencatat bahwa dia masih yakin tekanan harga sudah kembali ke target 2%.
(FRI)