Perkembangan ini terjadi saat kontraktor utama Apple, Foxconn dilaporkan berencana untuk menginvestasikan USD1,5 miliar di fasilitas baru di Tamil Nadu, India untuk memproduksi modul layar bagi iPhone.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi Apple untuk mendiversifikasi rantai pasokannya, yang saat ini meluas ke negara-negara seperti Vietnam dan Malaysia, dengan India menjadi fokus utama dari upaya ini.
Meskipun ada ancaman dari Trump, analis tetap skeptis bahwa Apple dapat memproduksi iPhone di AS dalam waktu dekat, dan tanpa harga perangkat yang mahal.
"Tekanan dari Pemerintahan Trump pada Apple untuk membangun produksi iPhone di AS seperti yang telah kita bahas akan menghasilkan titik harga iPhone yang tidak menguntungkan bagi Cupertino. Harga iPhone sekitar USD3.500 jika dibuat di AS, tidak realistis karena akan memakan waktu 5-10 tahun untuk mengalihkan produksi ke AS," ujar Komentar Analis Wedbush Dan Ives setelah berita tersebut.
"Kami yakin konsep Apple memproduksi iPhone di AS adalah dongeng yang tidak mungkin," tutur Ives.