Lonjakan ini sejalan dengan beban pemakaian bahan yang naik 154 persen menjadi USD37,5 juta imbas harga emas yang terus meningkat. Sementara beban jasa kontraktor untuk penambangan emas relatif stagnan dibandingkan tahun lalu di kisaran USD20 juta.
Sebagai informasi, ARCI saat ini mengelola tambang emas lewat dua anak usaha, PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TNN).
MSM mempunyai konsesi pertambangan seluas 40 ribu hektare (ha) yang mencakup Toka Tindung, Araren, dan Marawuwung. Pit Araren yang berkontribusi besar bagi Archi terkena longsor pada April 2024 dan masih terus dilakukan proses remediasi.
Sementara TNN memiliki area konsesi sekitar 31 ha yang masih dieksplorasi dengan cakupan tambang Alaskar, Kopra, Araren, dan Talawaan.
(Rahmat Fiansyah)