IDXChannel - Saham Asia bergerak naik sejalan dengan laju Wall Street yang positif pada Selasa (14/2/2023). Hal itu dipengaruhi keyakinan investor terhadap penurunan inflasi Amerika Serikat.
Data ekonomi Negeri Paman Sam itu bakal dirilis dalam waktu dekat. Di sisi lain, yen mulai pulih di tengah pemilihan gubernur bank sentral yang baru.
Mata uang Jepang telah melemah karena ketidakpastian terkait Gubernur Bank of Japan (BoJ) berikutnya. Pemerintah menunjuk akademisi Kazuo Ueda pada Selasa, sebuah pilihan mengejutkan yang dapat meningkatkan kemungkinan diakhirinya kebijakan ketat.
Dilansir dari Reuters, indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang (.MIAPJ0000PUS) naik 0,3%. Nikkei Jepang (.N225) naik 0,5%. Di sisi lain, saham China berbalik melemah hari ini, dengan blue chips (.CSI300) turun 0,1% dan Indeks Hang Seng Hong Kong (.HSI) turun 0,3%.
Laju saham Asia mayoritas dipengaruhi sentimen dari AS di mana Menteri Luar Negeri Antony Blinken mempertimbangkan untuk bertemu dengan diplomat top China Wang Yi di Konferensi Keamanan Munich minggu ini, setelah Amerika Serikat menembak jatuh apa yang dikatakannya sebagai balon mata-mata China dan benda terbang lain yang tidak diketahui asalnya.
Kemudian pada Selasa, Biro Statistik Tenaga Kerja AS akan merilis data indeks harga konsumen (CPI) Januari, yang diharapkan menunjukkan seberapa efektif pengetatan kebijakan Federal Reserve dalam menjinakkan inflasi.
Analis memperkirakan IHK utama naik 0,5% pada Januari, dengan angka inti terlihat naik 0,4%, dibandingkan dengan 0,3% pada bulan sebelumnya, menurut jajak pendapat Reuters. Secara tahunan, inflasi harga konsumen cenderung turun menjadi 6,2%, dari 6,5% di bulan Desember.
Semalam di Wall Street, S&P 500 (.SPX) naik 1,2%, sedangkan Nasdaq (.IXIC) naik 1,5% dan Dow Jones (.DJI) naik 1,1%.