Analis JP Morgan Sekuritas Indonesia menggarisbawahi risiko masuknya produsen mobil listrik (EV) China BYD ke Indonesia yang berpotensi menggerus pangsa pasar ASII, yang selama ini menjadi penguasa otomotif di Tanah Air, hingga 8 persen mulai 2025.
“Masuknya BYD ke Indonesia lebih cepat dari ekspektasi kami sebelumnya dan Astra dipastikan tidak ikut serta dalam distribusi. Kami yakin masuknya BYD akan menghasilkan perubahan paradigma dan hilangnya pangsa pasar sebesar 8% bagi Astra dalam dua tahun ke depan,” kata analis JP Morgan, dikutip IDXChannel, Minggu (28/1).
“Kami percaya baik investor asing maupun domestik tidak punya alasan untuk memiliki Astra, bahkan pada level ini,” imbuh analis JP Morgan.
Sementara, Macquarie memberikan rating neutral dengan target harga Rp5.650 untuk saham Astra usai menggelar investor call dengan Head of Investor Relations Astra Tira Ardianti dalam rilis terbaru pada 25 Januari lalu.
Menurut pemaparan Macquarie, ASII tetap optimis sekaligus hati-hati terhadap proyeksi kinerja tahun penuh 2024, sembari mempertahankan strategi otomotif yang ada.
Menurut hemat Macquarie, kasus uji (test case) untuk melihat dampak terhadap volume penjualan 4W (kendaraan roda empat) Astra setelah peluncuran penuh pesaing pesaing BEV (macam BYD, Great Wall Motor, VinFast, dll) EV akan terlihat di kuartal II-2024.
ASII sendiri tetap fokus pada strategi kendaraan hibrida (hybrid) 4W sebelum peluncuran BEV Toyota. Kendaraan hibrida mendominasi penjualan EV di Indonesia; ASII memegang pangsa pasar sekitar 68 persen.
Astra, masih mengutip Macquarie, juga mengharapkan prospek penjualan yang lebih kuat di semester II-2024 pasca-pemilu 2024. Produksi domestik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) kembali normal setelah investigasi atas kasus skandal pengujian keselamatan beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Astra mengantisipasi ketahanan pasar 2W (kendaraan roda dua alias motor) lebih tinggi dari 4W selama tahun pemilu ini.
Penurunan perkiraan pangsa pasar 4W ASII menjadi sekitar 52 persen di tahun penuh 2024. Sementara, jelas Macquarie, pangsa pasar pemain BEV baru bisa naik menjadi sekitar 9% pada 2026.
ASII bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar yang relatif stabil secara tahunan (YoY) untuk segmen 2W/4W, dengan target pangsa pasar >50% untuk 4W.