sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Astra (ASII) Merosot 2,8 Persen usai Kena Profit Taking

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
05/02/2024 12:56 WIB
Saham PT Astra International Tbk (ASII) melorot pada Senin (5/2/2024) usai cenderung menguat dalam 4 hari terakhir seiring dibayangi sejumlah sentimen negatif.
Saham Astra (ASII) Merosot 2,8 Persen usai Kena Profit Taking. (Foto: Astra)
Saham Astra (ASII) Merosot 2,8 Persen usai Kena Profit Taking. (Foto: Astra)

Rentetan Kabar Negatif

Kabar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut pemerintah memiliki opsi untuk menaikkan pajak kendaraan pribadi yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) menjadi sentimen negatif teranyar untuk ASII, yang merupakan raksasa otomotif konvensional Tanah Air.

Luhut mengatakan kenaikan pajak itu bertujuan agar pemerintah bisa mempunyai kapasitas fiskal yang lebih luas untuk membiayai atau berikan subsidi terhadap transportasi masal. 

"Kami tadi rapat dan berpikir untuk menaikkan pajak untuk kendaraan sepeda motor non-listrik sehingga nanti itu bisa memberikan subsidi ongkos-ongkos seperti LRT atau kereta cepat," kata Luhut dalam sambutannya dalam sebuah video yang diputar pada peresmian peluncuran jenama dan produk kendaraan berbasis baterai Build Your Dreams (BYD).

Peningkatan pajak kendaraan konvensional itu juga diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi masal. Sehingga masalah polusi udara lewat kendaraan bisa berkurang.

Kabar di muka menambah sentimen negatif sebelumnya, yakni soal manipulasi uji keselamatan tabrakan yang dilakukan Daihatsu Motor Co. Ltd Jepang yang turut berimbas ke ASII dan entitas terafiliasinya, PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

Manajemen Astra International pun membuka suara mengenai skandal uji tabrak Daihatsu Jepang.

Corporate Secretary ASII, Gita Tiffany Boer mengungkapkan, ADM adalah perusahaan yang sahamnya dimiliki perseroan sebesar 31,87 persen. Sisanya dikuasai oleh Daihatsu Motor Co., Ltd dan Toyota Tsusho Corporation.

ADM ditegaskannya, bukan perusahaan terkendali perseroan. ADM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur kendaraan bermotor roda empat dengan merek Daihatsu atau merek lainnya di Indonesia.

"Kami sudah meminta tanggapan dan masukan dari ADM. Terkait kegiatan ekspor ADM, dampak finansial terhadap perseroan dari penghentian sementara sebagian ekspor ADM tidak bersifat material," jelas Gita dalam Keterbukaan Informasi BEI, Kamis (4/1/2024).

Dia mengatakan, perseroan telah menyampaikan semua informasi material yang dapat memengaruhi harga saham ASII.

"Sebagai perusahaan tercatat, perseroan senantiasa mematuhi ketentuan peraturan pasar modal Indonesia mengenai keterbukaan informasi," imbuh Gita.

Sementara itu, dalam Keterbukaan Informasi BEI, Wakil Presiden Direktur Astra Daihatsu Motor, Erlan Krisnaring Cahyono memberikan klarifikasinya dalam surat yang dilampirkan manajemen ASII.

"ADM tidak menutup pabrik domestik ADM di Indonesia," ujarnya.

Erlan menegaskan, produksi dan distribusi kendaraan Daihatsu di Indonesia tetap berjalan normal. Pun dengan kegiatan ekspor, di mana ADM telah mendapatkan konfirmasi dari otoritas sebagian besar negara tujuan ekspor dan sudah memenuhi regulasi yang berlaku di negara tujuan ekspor tersebut.

"ADM telah kembali melakukan pengiriman ekspor secara bertahap mulai 26 Desember 2023 ke lebih dari 60 negara tujuan ekspor," terangnya.

Sebelumnya, pada September tahun lalu, beredar video yang memperlihatkan sejumlah skiter matik Honda besutan PT Astra Honda Motor (AHM) yang menggunakan rangka eSAF patah. Setelah ditelisik, ternyata rangka yang digunakan berkarat dan keropos sehingga tak mampu menahan beban.

AHM bersama Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun melakukan pemeriksaan.

Direktur Marketing PT AHM Octavianus Dwi mengatakan, berdasarkan investigasi awal, tidak ditemukan masalah dalam proses produksi rangka eSAF dan sudah sesuai standar global. Hal tersebut juga diakui oleh KNKT dan Kemenhub saat melakukan evaluasi. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement