IDXChannel - Saham-saham Australia menuju pekan terburuk sejak Juni 2022 di tengah kekhawatiran bahwa bank sentral global akan terus mempertahankan suku bunga tinggi.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (22/9/2023), indeks S&P/ASX 200 telah turun 4% pekan ini.
Performa bursa saham Australia terbebani oleh sektor perbankan dan pertambangan. Tekanan juga dipicu faktor eksternal, termasuk prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
"Saham-saham Australia menghadapi hambatan dari hampir semua arah: The Fed yang hawkish, RBA yang tidak jelas, ekonomi China yang melambat, dan lanskap bisnis domestik yang berantakan," kata Hebe Chen, seorang analis di IG Markets Ltd.
Dalam pertemuan pekan ini, pembuat kebijakan The Fed menaikkan proyeksi suku bunga 2024. Sebelumnya, para investor bertaruh The Fed akan memulai pemangkasan suku bunga tahun depan.