Informasi saja, Blibli merupakan platform e-commerce dengan model bisnis B2C (business to consumer) yang berdiri pada tahun 2011. Adapun perusahaan e-commerce ini turut didirikan oleh Grup Djarum.
Sebagaimana telah disampaikan dalam prospektus perusahaan, dari keseluruhan dana tersebut, sebesar Rp5,5 triliun diantaranya bakal digunakan untuk pelunasan seluruh saldo utang fasilitas perbankan. Sedangkan sisanya baru akan dimanfaatkan sebagai modal kerja perusahaan.
Peruntukan dana IPO sebagai pelunasan utang ini, oleh sebagian pelaku pasar, menjadi nilai minus lantaran perputaran uang dan permodalan perusahaan terkesan hanya 'gali dan tutup lubang' semata.
Menurut Analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandhu Dewanto, investor cenderung lebih menyukai hasil pengumpulan dana itu untuk ekspansi, yang berdampak signifikan terhadap masa depan perusahaan.
“Sehingga biasanya (pelaku pasar) bahkan berani bayar lebih mahal, karena dianggap memiliki potensi pertumbuhan lebih kuat," ujar Pandhu Dewanto.