sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham BELI Resmi Manggung, Simak Gerak GOTO-BUKA cs

Market news editor Melati Kristina - Riset
09/11/2022 11:07 WIB
Saham Global Digital Niaga (BELI) dibuka menghijau pada pagi ini, Rabu (9/11) setelah mencatatkan kinerja stagnan pada saat melantai perdana di bursa.
Saham BELI Resmi Manggung, Simak Gerak GOTO-BUKA cs. (Foto: MNC Media)
Saham BELI Resmi Manggung, Simak Gerak GOTO-BUKA cs. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Saham PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) dibuka menghijau pada perdagangan Rabu (9/11) setelah kinerja sahamnya loyo pada saat melantai perdana di bursa. Beberapa saham teknologi ikut menguat.

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (9/11) pukul 10.59, harga saham BELI naik 1,33 persen menjadi Rp456/saham.

Sedangkan nilai transaksi saham BELI mencapai Rp39,64 miliar dengan volume saham yang diperdagangkan sebesar 87,44 juta saham.

Walaupun memang, harga saham BELI pada hari ini masih menghijau, performa saham BELI saat pertama melakukan pencatatan perdana atau listing saham di bursa cenderung melempem.

BEI mencatat, pada perdagangan Selasa (8/11), harga saham BELI ditutup dengan pertumbuhan 0 persen di harga Rp450/saham.

Saham raksasa teknologi lainnya ikut menguat pagi ini. Contoh saja, emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan Grup GoTo PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masing-masing melesat 5,71 persen dan 3,09 persen.

Saham PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) dan PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) juga menguat 9,68 persen dan 1,59 persen.

Lebih lanjut, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) terapresiasi 1,17 persen.

Secara umum, indeks sektor teknologi (IDXCTECHNO) menguat 1,52 persen.

Soal IPO Blibli

BELI atau yang lebih dikenal publik dengan sebutan Blibli.com, secara resmi listing saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa (8/11).

Prosesi tersebut merupakan puncak dari proses Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) yang dilakukan perusahaan dengan melepas 17,7 miliar atau sekitar 15 persen sahamnya ke publik, dengan harga perdana sebesar Rp450 per saham.

Informasi saja, Blibli merupakan platform e-commerce dengan model bisnis B2C (business to consumer) yang berdiri pada tahun 2011. Adapun perusahaan e-commerce ini turut didirikan oleh Grup Djarum.

Sebagaimana telah disampaikan dalam prospektus perusahaan, dari keseluruhan dana tersebut, sebesar Rp5,5 triliun diantaranya bakal digunakan untuk pelunasan seluruh saldo utang fasilitas perbankan. Sedangkan sisanya baru akan dimanfaatkan sebagai modal kerja perusahaan.

Peruntukan dana IPO sebagai pelunasan utang ini, oleh sebagian pelaku pasar, menjadi nilai minus lantaran perputaran uang dan permodalan perusahaan terkesan hanya 'gali dan tutup lubang' semata.

Menurut Analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandhu Dewanto, investor cenderung lebih menyukai hasil pengumpulan dana itu untuk ekspansi, yang berdampak signifikan terhadap masa depan perusahaan.

“Sehingga biasanya (pelaku pasar) bahkan berani bayar lebih mahal, karena dianggap memiliki potensi pertumbuhan lebih kuat," ujar Pandhu Dewanto.

Namun, menurut Pandhu, penggunaan dana IPO untuk pelunasan utang juga tidak bisa sepenuhnya dipandang negatif, karena dengan demikian maka struktur permodalan perusahaan menjadi lebih sehat. Bila sudah demikian, langkah ekspansi dapat dipastikan lebih mudah untuk dilakukan.

Sedangkan Peneliti dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Muhammad Andri Perdana berpendapat, dengan terlunasinya hutang BELI maka otomatis posisi utang terhadap modal perusahaan menjadi lebih positif, sehingga secara permodalan juga menjadi lebih kokoh dan fleksibel.

“Artinya ada perbaikan struktur modal, sehingga perusahaan jadi lebih fleksibel dalam pengelolaan aset yang dimiliki," ujar Andri.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement