Pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) baru-baru ini, serta prospek penurunan suku bunga lebih lanjut, ditambah ketegangan geopolitik yang meningkat, telah mendorong momentum bullish.
“Ini seharusnya membatasi penjualan dalam jangka pendek,” kata Wu, dikutip Dow Jones Newswires, Kamis (3/10).
Namun, Wu menambahkan, para pelaku bullish emas tampaknya menahan diri dari mengambil posisi long lebih banyak menjelang potensi rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang lebih tinggi pada Jumat, terutama setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengadopsi sikap lebih berhati-hati terkait pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut.
Wu menjelaskan, dengan harga emas yang berkonsolidasi, langkah ini dapat dibenarkan daripada memprediksi kenaikan lebih lanjut.
Meski demikian, Wu optimistis, harga emas bertahan di level tinggi bukan tanpa alasan, dan kemungkinan besar akan terjadi kenaikan dibandingkan penurunan.