Sementara, level resistance berada di angka 135-140.
Diwartakan sebelumnya, pihak Bukalapak menanggapi kabar pasar soal akuisisi oleh e-commerce asal China, Temu yang turut mengerek saham perseroan pada Senin lalu.
"Perseroan tidak mengetahui informasi terkait rencana akuisisi Perseroan oleh E-commerce dari TEMU (Perusahaan dari China)," kata Corporate Secretary BUKA Cut Fika Lutfi dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (9/10/2024) lalu.
Sementara itu, kenaikan harga saham BUKA sebesar 23,48 persen ke Rp142 per saham pada 7 Oktober 2024 disebabkan oleh reaksi pasar atas informasi terkait rencana akuisisi tersebut.
"Spekulasi pasar berada di luar kendali Perseroan. Oleh karenanya, Perseroan menghimbau agar para pemegang saham publik dan investor dapat memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan sebelum membuat keputusan investasi terkait Perseroan," kata manajemen BUKA.
Sebelumnya, pelaku pasar mengaitkan kenaikan harga saham Bukalapak ini dengan beberapa rumor, termasuk akuisisi oleh e-commerce asal China Temu.