IDXChannel - Sederet indikator makro global dinilai menjadi sentimen positif bagi pasar obligasi. Ini memberi peluang investor untuk memburu Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi Rupiah.
Amerika Serikat (AS) mencatat, yield curve US Treasury (UST) 5 tahun turun sebesar 3 bp menjadi 3,88 persen. Sementara imbal hasil UST 10 tahun turun sebesar 1 bp menjadi 4,08 persen.
Di sisi lain, Credit Default Swap (CDS) 5 tahun Indonesia masih bertahan di 69 bp, mengindikasikan persepsi para investor tetap terjaga.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar, kami melihat adanya potensi peningkatan demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah,” kata Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe di Jakarta, Senin (14/10/2024).