IDXChannel - Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sempat menyentuh level terendah sepanjang masa atau all time low pada perdagangan Jumat (19/4) ke level 114.
Dan pada penutupan akhir pekan lalu, saham emiten e-commerce itu anjlok 6,45 persen ke harga Rp116 per saham. Level penutupan terendah sejak perusahaan ini melantai pada 6 Agustus 2021 di harga penawaran perdana (IPO) Rp850 per saham.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengirimkan surat untuk meminta penjelasan manajemen BUKA atas volatilitas saham yang terjadi. Dalam keterbukaan informasi BEI, manajemen BUKA kemudian memberikan tanggapannya.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bukalapak.com, Teddy Nuryanto Oetomo mengaku, perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.
"Tidak ada informasi atau fakta atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat memengaruhi harga efek perseroan serta kelangsungan hidup perseroan yang belum diungkapkan kepada publik," ujar dia, Jakarta, Rabu (24/4).
Teddy pun menegaskan, sampai dengan saat ini, perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu sebagaimana diatur Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.04/2017.
"Perseroan juga telah melakukan konfirmasi terkait hal ini kepada pemegang saham utama perseroan dan perseroan tidak menerima informasi dari pemegang saham utama Perseroan terkait dengan aktivitas sebagaimana diatur dalam POJK 11/2017," jelasnya.
Menurut Teddy, saat ini, perseroan tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di Bursa.
"Saat ini, perseroan memiliki Management and Employee Stock Option Program (MESOP), yang terdiri dari MESOP I dan MESOP II dengan periode pelaksanaan setiap 30 hari bursa terhitung sejak 1 April dan 1 Oktober setiap tahunnya (hingga batas waktu periode akhir dari masing-masing MESOP)," terangnya.
"Sehingga selama periode pelaksanaan MESOP tersebut, dimungkinkan terdapat penambahan saham perseroan yang tercatat di Bursa sesuai dengan jumlah saham yang di exercise oleh karyawan dan manajemen perseroan," tutup Teddy.
Usai tersungkur pekan lalu, saham BUKA pekan ini bangkit. Pada perdagangan Rabu ini (24/4), saham BUKA ditutup menanjak 5,98 persen ke 124. Nilai transaksi saham BUKA hari ini mencapai Rp61,97 miliar dengan volume 509,39 juta saham dan frekuensi sebanyak 9.653 kali.
Meski begitu, saham BUKA secara year to date masih melorot 42,59 persen.
(FAY)