Di sisi lain, ekspor batu bara mengalami kenaikan yang cukup signifikan, di mana mayoritas diserap oleh konsumen India, Korea, dan Thailand. Adapun penjualan di pasar domestik masih menjadi tulang punggung pendapatan PTBA yang nilainya mencapai Rp7,85 triliun.
Secara teknikal, saham PTBA dinilai masih berada di fase uptrend lantaran belum ada konfirmasi untuk bergerak turun semakin dalam.
"Hari Senin bisa kembali entry, mengingat harga masih berada di fase uptrend, masih belum ada konfirmasi kalau uptrend-nya sudah batal," lanjutnya.
William pun menilai koreksi beruntun PTBA dinilai masih bersifat terbatas. Dengan begitu, dia menganalisa area support yang perlu dijadikan tumpuan berada di Rp4.240, dengan resisten di Rp4.550.
"Kalau misal naik ke Rp4.310, bisa masuk. Akhir pekan ini volume perdagangan turun. Jadi ada peluang naik sedikt tapi untuk jangka pendek saja. Saya pikir harga masih bisa menembus level resistennya," ujarnya.
(FRI)