IDXChannel - Dua saham emiten tambang Grup Bakrie dan Grup Salim, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) serentak terkoreksi di awal perdagangan Kamis (3/10/2024), seiring investor merealisasikan keuntungan.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.46 WIB, saham BUMI merosot 2,90 persen ke Rp134 per saham, melanjutkan penurunan 3,50 persen kemarin.
Pada Selasa (1/10), saham BUMI sempat melesat 17,21 persen.
Setali tiga uang, saham anak usaha BUMI, BRMS, jatuh 5,22 persen ke Rp254 per saham pada Kamis pagi, menghentikan reli kenaikan tiga hari beruntun.
Dalam sepekan, saham BRMS masih menguat 25,74 persen, sedangkan dalam sebulan melonjak 51,19 persen di tengah harga emas dunia yang kerap menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) belakangan ini.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh berpendapat, selain dari sentimen melesatnya harga emas, BRMS—dan juga sektor tambang secara umum—mendapat katalis dari stimulus yang dikeluarkan pemerintah China untuk mendongkrak ekonomi terbesar kedua dunia tersebut.
“Investor berasumsi bahwa katalis ini akan meningkatkan permintaan dari China. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki porsi ekspor komoditas terbesar ke China,” ujar Michael saat dihubungi IDXChannel.com, Selasa (1/10/2024).
Sementara itu, menurut Yeoh, selain didukung oleh katalis yang dapat mendorong kenaikan harga komoditas, BUMI juga berencana melakukan aksi korporasi demi memperbaiki posisi keuangan perseroan.
“Yang di mana jika ini terjadi [kuasi reorganisasi], ada potensi BUMI bisa memberikan dividen di tahun depan,” jelasnya.
Per definisi, kuasi reorganisasi adalah prosedur akuntansi untuk merestrukturisasi ekuitas dengan mengeliminasi saldo laba negatif.
Dalam kacamata Yeoh, secara teknikal, BRMS berhasil break dari pola double bottom dalam grafik mingguan (weekly), dengan target terdekat ke level 300. Sementara, saham BUMI memiliki target harga ke level 150. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.