“Investor berasumsi bahwa katalis ini akan meningkatkan permintaan dari China. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki porsi ekspor komoditas terbesar ke China,” ujar Michael saat dihubungi IDXChannel.com, Selasa (1/10/2024).
Sementara itu, menurut Yeoh, selain didukung oleh katalis yang dapat mendorong kenaikan harga komoditas, BUMI juga berencana melakukan aksi korporasi demi memperbaiki posisi keuangan perseroan.
“Yang di mana jika ini terjadi [kuasi reorganisasi], ada potensi BUMI bisa memberikan dividen di tahun depan,” jelasnya.
Per definisi, kuasi reorganisasi adalah prosedur akuntansi untuk merestrukturisasi ekuitas dengan mengeliminasi saldo laba negatif.
Dalam kacamata Yeoh, secara teknikal, BRMS berhasil break dari pola double bottom dalam grafik mingguan (weekly), dengan target terdekat ke level 300. Sementara, saham BUMI memiliki target harga ke level 150. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.