Presiden Direktur Deltamas, Hongky Jeffry Nantung menilai, tantangan utama yang dihadapi perseroan adalah ketersediaan lahan yang semakin menipis. Deltamas saat ini berdiri di atas lahan seluas 3.200 hektare (ha) yang mana 2.200 ha di antaranya adalah kawasan industrial dan sisanya komersial dan hunian.
"Seiring dengan pesatnya perkembangan atas lahan kawasan industri pada khususnya, serta pengembangan kawasan komersial dan hunian, tentunya berdampak pada ketersediaan lahan," katanya dalam pernyataan tertulis.
Ketersediaan lahan, terutama untuk kawasan industri masih menjadi tantangan meski sejak 2021, perseroan juga mengonversi 300 ha kawasan komersial dan hunian menjadi zona industri baru. Sementara untuk kawasan komersial dan hunian diyakni masih dapat dikembangkan 15-20 tahun ke depan.
"Kawasan komersial dan kawasan hunian tersebut akan menjadi fokus utama perseroan di masa mendatang yang dapat dioptimakan secara maksimal. Selain itu, tentunya perseroan juga terus mengupayakan potensi lahan-lahan baru yang dapat diakuisisi sebagai penambahan lahan bagi perseroan," ujarnya.
Upaya DMAS menambah lahan inilah yang membuat perseroan "mengorbankan" dividen kepada pemegang saham. Namun, perseroan menegaskan, laba yang dihasilkan meskipun tidak dialokasikan sebagai dividen, akan tetap digunakan untuk pengembangan Deltamas ke depan.