DEWA terus menambah skala operasi melalui penerapan armada XCMG yang ditargetkan beroperasi penuh pada Oktober dan terpakai maksimal pada Desember. Langkah ini diperkirakan mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar serta akurasi estimasi produksi.
Di saat bersamaan, anak usaha Gayo Mineral Resources (GMR) melanjutkan eksplorasi di delapan prospek, termasuk Tengkereng Atas dan Bawah. Pernyataan cadangan sesuai standar JORC ditargetkan bisa dipublikasikan pada 2027.
Dari sisi keuangan, manajemen berencana mengoptimalkan neraca melalui reklasifikasi Rp1,46 triliun selisih kurs ke saldo laba.
UOB Kay Hian mencatat, langkah ini memang akan diikuti pencatatan beban penurunan nilai Rp500 miliar-Rp600 miliar pada kuartal III-2025, sehingga berpotensi membuat perusahaan membukukan rugi bersih sementara.
Namun, saldo laba diperkirakan positif pada kuartal berikutnya, memberi ruang bagi distribusi dividen sekaligus memangkas beban depresiasi di jangka menengah.