Perak spot turun sekitar 2,60 persen menjadi USD61,92 per troy ons, setelah sebelumnya menyentuh rekor USD64,66.
Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil setelah melemah dalam beberapa sesi terakhir. Penguatan dolar cenderung membuat logam yang dihargakan dalam greenback menjadi kurang terjangkau bagi pembeli luar negeri.
“Meski perak menarik momentum spekulatif berkat narasi defisit, pergerakan emas tetap lebih terkait erat dengan arah kebijakan dan imbal hasil riil,” kata analis Sucden Financial, dikutip Dow Jones Newswires.
Analis Sucden melanjutkan, “Kami memperkirakan emas terus menjadi barometer makro yang lebih stabil, dengan potensi kenaikan yang kemungkinan masih terbatas dalam waktu dekat kecuali dolar melemah jauh lebih dalam.”
The Fed pekan ini mengumumkan pemangkasan suku bunga seperempat poin untuk ketiga dan terakhir kalinya tahun ini, namun memberi sinyal berhati-hati terhadap penurunan lanjutan sampai ada lebih banyak data yang masuk.