Namun, ANZ menyoroti adanya potensi risiko penurunan, termasuk kemungkinan sikap The Fed yang lebih hawkish dan pertumbuhan ekonomi yang tak terduga.
“Dengan imbal hasil yang telah melampaui 60 persen hingga mencapai USD4.200 per ons sepanjang tahun ini, reli emas masih tampak solid dan belum menunjukkan tanda-tanda kehilangan momentum. Kami tidak melihat adanya pemicu jangka pendek yang dapat membalikkan tren naik saat ini, meskipun koreksi sehat mungkin terjadi,” ujar ANZ.
Sementara itu, UBS menyoroti potensi penurunan suku bunga riil, bahkan kemungkinan masuk ke wilayah negatif, yang dinilai dapat semakin meningkatkan daya tarik emas dalam portofolio investasi.
Bank investasi tersebut memperkirakan harga emas naik mendekati skenario optimistisnya di kisaran USD4.700 per ons. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.