sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Emiten Emas Mengilap Lagi, Tiga Nama Ini Jadi Sorotan Analis

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
12/09/2025 13:30 WIB
Saham emiten emas kembali menguat pada Jumat (12/9/2025), setelah sempat tertekan aksi ambil untung, seiring harga emas dunia bertahan dekat rekor tertingginya.
Saham Emiten Emas Mengilap Lagi, Tiga Nama Ini Jadi Sorotan Analis. (Foto: Freepik)
Saham Emiten Emas Mengilap Lagi, Tiga Nama Ini Jadi Sorotan Analis. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten emas kembali menguat pada Jumat (12/9/2025), setelah sempat tertekan aksi ambil untung, seiring harga emas dunia bertahan dekat rekor tertingginya.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga penutupan sesi I, saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) melesat 5,81 persen ke level Rp910 per unit, berusaha pulih dari koreksi dua hari terakhir.

Dalam sepekan, saham ARCI tumbuh 7,06 persen dan dalam sebulan melambung 36,84 persen.

Di bawah ARCI, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) melejit 5,77 persen, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mendaki 4,51 persen, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 2,36 persen.

Selain itu, saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) terkerek 1,82 persen dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menghijau 0,40 persen.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan prospek teknikal beberapa saham emas.

"BRMS memiliki target teknikal hingga 600-700, dengan area support 490-480," ujar Michael, Jumat (12/9/2025).

Ia menambahkan, peluang juga terbuka bagi saham ANTM. "ANTM memiliki target di 4.000, dengan support di 3.280," kata dia.

Sementara itu, ARCI disebut tengah bergerak di level rekor tertinggi dengan target terdekat di 1.000.

Harga emas dunia menguat pada Jumat (12/9) dan berpotensi mencatatkan kenaikan mingguan keempat berturut-turut.

Kenaikan ini didorong kekhawatiran meningkatnya pelemahan pasar tenaga kerja AS yang mengalahkan sentimen inflasi menjelang keputusan Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan memangkas suku bunga pekan depan.

Harga emas spot (XAU/USD) naik 0,53 persen menjadi USD3.653,16 per troy ons pada pukul 12.51 WIB, mendekati rekor tertinggi USD3.673,95 yang dicapai Selasa lalu.

Sejauh ini, emas telah menguat 1,9 persen sepekan.

“Pasar kini melihat peluang besar setidaknya ada tiga kali pemangkasan suku bunga sebelum 2025 berakhir, jauh lebih banyak dibanding proyeksi dua bulan lalu. Hal ini jelas mendukung pergerakan emas saat ini,” ujar analis senior pasar di OANDA, Kelvin Wong, dikutip Reuters.

Data terbaru menunjukkan harga konsumen AS naik 0,4 persen pada Agustus, kenaikan bulanan tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Namun, laporan terpisah pada Rabu memperlihatkan penurunan tak terduga pada harga produsen di bulan yang sama.

Sementara itu, klaim pengangguran mingguan melonjak pekan lalu, menegaskan pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja. Kondisi ini menyusul laporan ketenagakerjaan AS Jumat lalu yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja hampir terhenti pada Agustus.

The Fed secara luas diperkirakan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada Rabu mendatang, meski ada kemungkinan tipis pemangkasan lebih dalam sebesar 50 basis poin, menurut CME Fedwatch Tool.

Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, sering dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, biasanya tampil baik di tengah lingkungan suku bunga rendah.

“Emas kini tidak jauh dari USD3.700, sehingga bisa saja terjadi kapan saja. Dalam jangka pendek, kami melihat ada resistance di sekitar USD3.900 menurut analisis teknikal. Namun dalam jangka panjang, kami menilai emas masih sangat kurang dimiliki oleh institusi besar,” kata Managing Partner Sprott Inc., Ryan McIntyre.

Sepanjang tahun ini, logam mulia tersebut telah naik sekitar 39 persen, ditopang dolar AS yang melemah, pembelian masif oleh bank sentral, kebijakan moneter dovish, dan meningkatnya ketidakpastian global. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement