IDXChannel – Saham emiten tambang emas menguat pada Selasa (21/10/2025), pulih dari koreksi sebelumnya seiring logam mulia acuannya kembali menguat di pasar global.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.45 WIB, saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mendaki 5,51 persen ke Rp1.435 per unit, PT Merdeka Coppr Gold Tbk (MDKA) meningkat 4,82 persen ke Rp2.390 per unit, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) terkerek 2,17 persen ke Rp1.415 per unit.
Kemudian, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) terapresiasi 2,07 persen dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tumbuh 1,53 persen.
Berbeda, saham AMMN minus 0,33 persen, PSAB turun 0,78 persen, dan EMAS terkoreksi 1,31 persen.
Harga emas dunia rebound lebih dari 2 persen pada Senin (20/10/2025), didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan di Amerika Serikat (AS) dan permintaan aset aman yang masih kuat.
Kenaikan ini terjadi di tengah penantian investor terhadap pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China serta rilis data inflasi AS pekan ini.
Harga emas spot (XAU/USD) meningkat 2,39 persen ke posisi USD4.355,79 per troy ons.
Pada Jumat pekan lalu, harga emas sempat mencetak rekor tertinggi di USD4.378,69.
Namun, kemudian turun 1,8 persen, menjadi penurunan harian terbesar sejak pertengahan Mei setelah pernyataan Presiden AS Donald Trump meredakan sebagian kekhawatiran soal ketegangan dagang AS–China.
“Kekhawatiran politik dan ekonomi kembali mendorong harga naik setelah tekanan jual tajam pada Jumat,” ujar Managing Partner CPM Group Jeffrey Christian, dikutip Reuters.
“Kami memperkirakan harga terus meningkat dalam beberapa pekan dan bulan mendatang, dan tidak akan terkejut jika menembus USD4.500 per ounce dalam waktu dekat,” imbuh dia.
Pemerintah AS memasuki hari ke-20 penutupan sebagian operasional pada Senin, setelah Senat kembali gagal mencapai kesepakatan untuk kesepuluh kalinya pekan lalu.
Kondisi ini juga menunda rilis sejumlah data ekonomi penting, membuat investor dan pembuat kebijakan kekurangan panduan menjelang rapat kebijakan Federal Reserve (The Fed) pekan depan.
Investor juga menanti perkembangan terbaru dari pembicaraan dagang AS-China, setelah Trump memastikan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping akan tetap digelar. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.