Ia pun menyoroti valuasi SUPA dibandingkan sejumlah bank digital lain yang telah lebih dulu tercatat. “SUPA listing dengan valuasi price to book value (P/BV) 2,5 kali. Sementara ARTO dan BBHI di angka 3,2 dan 4,4,” kata dia.
Dengan perbandingan tersebut, Michael menilai potensi kenaikan harga saham SUPA perlu dicermati dari sisi valuasi.
“Maka, secara teoretis kenaikan SUPA ketika lebih dari 100 persen dari harga IPO adalah valuasi yang paling premium dari kompetitornya,” tutur Michael.
Menurut data BEI, hingga penutupan sesi I Rabu, saham SUPA melonjak hingga batas auto rejection atas (ARA) 25 persen, tepatnya 24,41 persen, ke level Rp790 per unit.
“Hari ini bukan sekadar pencatatan saham. Saya melihatnya sebagai perjalanan dari kepercayaan,” Presiden Direktur SUPA, Tigor M. Siahaan di Gedung BEI Jakarta pada Rabu (17/12).