Menurut DBS, target pencapaian titik impas (breakeven) adjusted EBITDA untuk tahun penuh 2024 akan menjadi katalis potensi bagi harga saham GOTO ke depan.
Namun, demikian jelas analis DBS, jangka waktu yang panjang untuk menuju titik impas adjusted EBITDA segmen fintech dapat menahan pergerakan harga saham GOTO.
Analisis inisiasi DBS memberikan rekomendasi hold untuk GOTO dengan target harga (TP) berdasarkan Sum-of-the-Parts (SOTP) sebesar Rp96, sembari menyoroti bahwa GOTO saat ini diperdagangkan dengan premi 24 persen terhadap GRAB.
Sebelumnya, dalam diskusi panel di acara DealStreetAsia di Jakarta, Kamis, dikutip The Jakarta Post (26/1), CEO GOTO Patrick Walujo menampik tuduhan bahwa pelarangan operasi TikTok di Indonesia baru-baru ini oleh pemerintah RI adalah tindakan kolusi yang bertujuan untuk memaksa platform video pendek asal China tersebut mencapai kesepakatan dengan e-commerce raksasa teknologi yang sebelumnya sepenuhnya di bawah panji GoTo, Tokopedia. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.