Berdasarkan laporan Stockbit pada Kamis (2/1/2025), MTN tercatat sebagai kreditur utang usaha DEWA senilai Rp757 miliar, sementara ATP merupakan kreditur pada pos utang lain-lain sebesar Rp358,9 miliar.
Setelah transaksi ini, MTN akan memiliki 29,8 persen saham DEWA, dan ATP akan memegang 14,2 persen, meski sebelumnya keduanya tidak memiliki kepemilikan di perusahaan tersebut.
Rencana ini dijadwalkan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 13 Februari 2025.
Menurut Stockbit, harga pelaksanaan private placement yang 41,4 persen lebih rendah dibandingkan harga penutupan saham DEWA di level Rp111 per saham pada Senin (30/12/2024), berpotensi menimbulkan sentimen negatif jangka pendek karena menyebabkan dilusi signifikan bagi pemegang saham eksisting.
“Meskipun kami menilai konversi utang ini bukan yang paling ideal untuk memperkuat struktur permodalan DEWA, aksi korporasi ini dapat berdampak positif dalam jangka panjang jika pemegang saham baru dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan ke depannya,” kata Investment Analyst Stockbit Hendriko Gani, Kamis (2/1).