sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Grup MAP Melesat Berjamaah, ‘Kesetrum’ Apa?

Market news editor Melati Kristina - Riset
01/11/2022 11:07 WIB
Saham emiten Grup MAP MAPI hingga MAPB dibuka melesat pada perdagangan Selasa (1/11) di tengah kinerja keuangan yang apik hingga kuartal III 2022.
Saham Grup MAP Melesat Berjamaah, ‘Kesetrum’ Apa? (Foto: MNC Media)
Saham Grup MAP Melesat Berjamaah, ‘Kesetrum’ Apa? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Emiten milik Grup MAP mencatatkan harga saham yang melesat pada pembukaan perdagangan sesi I, Selasa (1/11).

Menurut data Bursa Efek Indonesia pada Selasa (1/11) pukul 10.06, harga saham PT Map Aktif  Adiperkasa Tbk (MAPA) melesat hingga 8,75 persen menjadi Rp3.480/saham, memimpin saham emiten Grup MAP yang naik pagi ini.

Adapun nilai transaksi saham mencapai Rp21,28 miliar dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 6,12 juta saham.

Selain itu, dalam seminggu belakangan, saham MAPA juga melesat hingga 21,68 persen. Sementara dalam sebulan terakhir, saham emiten ini juga naik 25,63 persen.

Menyusul MAPA, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) juga mencatatkan kenaikan harga saham hingga 8,71 persen pada pembukaan sesi I, Selasa (1/11). BEI menyebutkan, harga saham MAPI melesat 105 poin menjadi Rp1.310/saham.

Sedangkan volume saham yang diperdagangkan mencapai 16,61 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp21,20 miliar.

Selain kedua emiten di atas, emiten Grup MAP lainnya yaitu PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) juga mencatatkan kenaikan harga saham di pagi ini.

Berdasarkan data BEI pada Selasa (1/11) pukul 10.06 WIB, harga saham MAPB dibuka melesat 2,93 persen menjadi Rp1.755/saham.

Kendati melesat pada pagi ini, kinerja saham MAPB selama sepekan masih memerah di minus 2,50 persen. Sedangkan dalam sebulan terakhir, sahamnya juga merosot minus 6,90 persen.

Grup MAP Turnaround

Kenaikan harga saham pada perdagangan hari ini seiring publikasi laporan keuangan yang positif.

Sepanjang periode 9M, pendapatan bersih MAPI meningkat 55,8% ke Rp18,8 triliun dari Rp12,1 triliun, dengan margin laba kotor naik menjadi 45,1% dari 41,6% pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Laba usaha tumbuh menjadi Rp2,2 triliun dari Rp388,4 miliar.

Peritel multi-channel brand commerce di Indonesia tersebut berhasil turnaround (membalik rugi jadi laba) per akhir September 2022.

Laba bersih melonjak menjadi Rp1,8 triliun dari rugi bersih Rp114,8 miliar.

“Kinerja kami yang kuat pada kuartal ke-3 mencerminkan ‘Resilience and Re-imagination of MAP Retail’, karena perusahaan mampu bertahan di tengah pandemi dan kembali melanjutkan rencana pertumbuhan jangka panjang untuk berbagai kanal penjualan, baik secara offline, online, market places, maupun distribusi kepada berbagai UMKM,” ungkap Ratih D. Gianda, VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP Group.

“Sebagai tambahan, kami juga mempererat hubungan dengan para mitra brand internasional terkemuka dengan berinvestasi pada teknologi baru, untuk meningkatkan kinerja gerai, dengan fitur yang disempurnakan secara digital, demi memberikan pengalaman omni-channel yang lebih baik bagi para pelanggan.”

Pertumbuhan penjualan grup secara signifikan terlihat pada segmen Sports & Leisure, Fashion, Health & Beauty, Food & Beverage, dan perangkat Digital. Sepanjang kuartal ke-3, kami telah membuka 91 gerai baru termasuk Foot Locker, Skechers, Boots, beberapa brand Amore Pacific, Digimap, Starbucks dan Subway.

Ratih mengatakan, “Dengan semakin berkembangnya skema penjualan direct-to-consumer secara global, kami terus melakukan inovasi agar dapat terhubung dengan para pelanggan di berbagai kanal ritel.”

Pada tahun 2022, MAPI memiliki paradigma baru untuk dapat terus berinteraksi dengan para konsumen 2 secara offline dan online, baik melalui aplikasi seluler, di mal, jalan, bandara, atau bahkan drive-thru. MAPI ingin berada ‘di mana pun’ untuk dapat menyediakan berbagai pilihan berbelanja yang paling nyaman bagi para pelanggan.

Grup memperluas penetrasi ritel online-nya melalui 25 situs proprietary independen ditambah dengan kehadiran di 9 online market places dan 3 platform pengiriman makanan.

Kontribusi penjualan digital terhadap penjualan kuartal ke-3 dan YTD masing-masing sebesar 9,5%. Margin laba kotor perusahaan yang lebih tinggi pada kuartal ke-3 mencerminkan peningkatan pada kemampuan program analisa data dan perencanaan merchandise.

Pada setiap kuartal terjadi peningkatan pada laba dan perputaran inventory grup, karena perusahaan menggunakan data untuk menyempurnakan pemilihan brand dan produk yang paling diinginkan oleh para pelanggan.

“Kemampuan kami untuk mendapatkan dan menganalisa data terus meningkat dari tahun ke tahun,” ujar Ratih.

“Hal ini mempercepat siklus penjualan MAP, sehingga memberikan laba yang lebih tinggi dengan selalu menyediakan produk best-selling dengan margin yang lebih baik dan lebih cepat untuk seluruh pelanggan. Pada akhirnya, inventory kami didominasi oleh produk baru dan di saat yang sama mampu mencapai level aging merchandise terendah.”

Ratih menyimpulkan, “Kami berharap bahwa resilience dan re-imagination MAP membuat kami mampu menghadapi kondisi yang penuh ketidakpastian pada saat ini. Meskipun ada banyak yang harus dilakukan, baik bisnis di dalam negeri maupun di kawasan ASEAN yang terus berkembang, kami optimis dengan memiliki model bisnis yang berhasil, akan memberikan peluang terbaik kepada kami demi mencapai pertumbuhan substansial di masa depan.”

Sementara, MAPA—anak usaha MAPI--untuk segmen Sports, Kids dan Leisure membukukan peningkatan penjualan bersih 79,6% dari Rp3,8 triliun di tahun sebelumnya menjadi Rp6,8.

Laba bersih naik signifikan menjadi Rp803,8 miliar dari rugi bersih sebesar Rp14,9 miliar di tahun sebelumnya.

MAPB, pengelola Starbucks dan Subway, juga berhasil turnaround, dari rugi bersih Rp74,04 miliar pada 9 bulan pertama 2021 menjadi laba bersih Rp106,82 miliar.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 4 5 6
Advertisement
Advertisement