IDXChannel—Saham HRTA milik siapa? PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) adalah perusahaan yang menjalankan usaha utama di bidang manufaktur serta perdagangan emas, emiten ini menjual produk emas lewat jaringan tokonya sendiri.
HRTA bukanlah perusahaan yang mengoperasikan tambang emas seperti emiten emas lainnya di bursa, tetapi perusahaan ini memproduksi perhiasan emas dan emas batangan di fasilitas produksinya sendiri.
Hasil produksinya diperdagangkan di jaringan toko emas miliknya sendiri. Saat ini HRTA memiliki 85 toko emas dan empat fasilitas untuk casting dan pembuatan kaling, serta satu fasilitas lainnya untuk pembuatan rantai emas.
Kapasitas pabrik kedua dan ketiga masing-masing berkapasitas 500.000 gram dan 375.000 gram per bulannya. Sedangkan pabrik kalungnya berkapasitas produksi 1 juta gram per bulannya.
Perusahaan ini didirikan 1989 oleh Ferry Hartadinata, lalu mendirikan pabrik perhiasan emas pertamanya pada 1995 dengan kapasitas 625.000 gram per bulan. Pada periode ini HRTA mulai memproduksi produk emasnya sendiri.
Kemudian perseroan mulai membuka dan mengoperasikan tokonya sendiri pada 1998, dengan pendirian toko emas pertamanya yakni ACC Gold Jewellery. Saat ini HRTA memiliki tiga anak usaha dengan fungsi berbeda.
PT Gemilang Hartadinata Abadi sebagai pengelola pegadaian emas, PT Emas Murni Abadi untuk pemurnian logam mulia, dan PT Emas Karya Abadi untuk pengelolaan bisnis reseller. Saat ini HRTA memiliki 93 jaringan gadai di Indonesia.
Bagaimana dengan struktur kepemilikan sahamnya yang terkini? Mengutip data Bursa Efek Indonesia, berikut ini adalah informasi susuhan pemegang saham di PT Hartadinata Abadi Tbk.
Saham HRTA Milik Siapa?
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 3 November 2025 pengendali saham HRTA adalah PT Terang Anugerah Abadi. Perusahaan ini menguasai 3,26 miliar saham HRTA, atau setara 71 persen dari total saham terdaftar.
Jajaran direksi dan komisaris juga tercatat memiliki saham di perusahaan ini, tetapi dengan kepemilikan yang minim. Sedangkan masyarakat (non-warkat) memiliki 1,31 miliar saham HRTA, atau setara 28,45 persen.
Penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham HRTA, atau pemilik perusahaan, adalah Ferriyadi Hartadinata, yang tak lain adalah pendiri perusahaan sekaligus komisaris utama di perseroan saat ini.
Perusahaan ini mencatatkan sahamnya di bursa pada 2017 dengan melepas 1,10 miliar saham di harga penawaran Rp300 per saham. Saat ini jumlah saham HRTA yang tercatat di bursa mencapai 4,60 miliar saham.
Pada perdagangan Rabu 5 November 2025 HRTA diperdagangkan di kisaran Rp1.170 per saham, sehingga kapitalisasi pasarnya mencapai Rp5,39 triliun. Seiring harga emas dunia naik sejak akhir tahun silam, harga HRTA ikut terkerek, tumbuh 256,71 persen sejak awal 2025.
Itulah informasi singkat tentang saham HRTA milik siapa.
(Nadya Kurnia)